jangan kau tanya aku
saat rintih perih berayun basahiku
saat derai luka sirami duka-dukaku
jangan lagi kau tanya aku
menggores rintih nan pedih melirih
menusuk mati dihati sang melati
tak usah kau senyum aku
dalam racun meluruh didadaku
dalam madu habiskan semua jiwaku
kini bagimu,
tanya saja dentingan gerimis pipiku
kau sentuhi genang-genang bekas laraku
senyumlah pada mayat dikuburku
meski itu,
senandungku masih hangat lucuti sayap-sayapmu
lepaskan simpul-simpul kaku mendekap dada risaumu
pejamkan lelap kasih dalam mutiara beningmu
kau masih bertinggal dirumah laguku
kau tetap bermalam dikamar melodiku
akan s'lalu kau dengar nyanyi itu
ketika kau dalam sayup sedihmu
katika kau larut atas sepi basahku
namun kau akan indah dalam tembangku
senandung air mataku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar