dengarlah desahku saat api senja mulai surut dari puncaknya,
dengarkanlah ketika jiwaku berkata,berbisik disisi telingamu,
mengumandangkan mengumandangkan berbagai pinta hati
yang tak mungkin lagi kusimpan di tabung kemiskinan
dekaplah tubuhku ketika lelah letih menyerbu d segenap tubuhku
temukanlah di dalam lembut tanganmu
yang selalu memberikan madu dalam alur galap terang kehidupanku
sungguh takut diriku saat malam gulita menyerbuku saat dalam kesendirian
takut diriku saat kunang-kunang beterbangan
dan mencoba tuk padamkan cahaya di kamar hatiku
menggantikannya dengan gelap yang membara
belailah tubuhku saat musim ketakutan itu mendatangiku dengan beribu pasukannya
sentuh tubuhku
untukmu permaisuriku
Jumat, 10 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar